Senin, 01 Desember 2014

Bencana Alam Banjir

Bencana Alam Banjir


1.     Salah satu bencana alam yang terjadi di Indonesia

Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia. peristiwa bencana alam yang sering terjadi di indonesia yaitu, banjir, tanah longsor, gunung meletus, dan sebagainya. salah satu bencana alam yang sering trejadi di indonesia ialah banjir. di setiap tahun dan di setiap musim hujan pasti dimana-mana akan terjadi banjir.
Di negara kita ini begitu sering terjadi bencana alam,terutama bencana banjir. Banjir adalah peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai.









2.     Penyebab Terjadinya
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak di imbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir 

Penyebab banjir sendiri bisa terjadi karena berbagai hal baik alam maupun manusia.Dan berikut adalah hal-hal yang menyebabkan banjir di seluruh dunia termasuk Indonesia :

a.      Penyumbatan aliran sungai ataupun selokan
Penyumbatan ini terjadi karena masyarakat terbiasa membuang sampah di sungai. Mereka beranggapan bahwa apabila sampah dibakar, maka akan menimbulkan polusi udara dan bau tidak sedap. Sehingga mereka mengambil jalan pintas tanpa memikirkan sebab dan akibatnya. Penyumbatan ini juga terjadi karena sedimentasi atau pengendapan yang terjadi di hilir sungai. Pengendapan ini mengurangi kemampuan sungai untuk menampung air.
b.      Penggundulan hutan
Sikap manusia yang tidak berfikir jauh sebelum bertindak, menyebabkan manusia bertindak secara sewenang-wenang terhadap lingkungan. Tindakan ini dapat berupa penebangan hutan yang tidak menggunakan sistem tebang pilih. Akibat yang ditimbulkan adalah tidak adanya pohon untuk menyerap air sehingga air mengalir tanpa terkendali.
c.       Curah hujan tinggi
Curah hujan yang relatif tinggi, menyebabkan sungai-sungai tidak mampu menampung volume air yang melampaui kapasitas.
d.      Sedikitnya daerah serap
Di zaman modern kali ini, daerah serapan sangat jarang ditemukan. Terutama di daerah perkotaan yang pada dasarnya sangat rentan terhadap banjir, mengingat kondisi kota berada di dataran rendah. Daerah serap justru banyak tertutup dengan aspal ataupun pembetonan sehingga air tidak dapat meresap ke dalam lapisan tanah.
e.       Pendirian rumah di sepanjang sungai
Masyarakat yang mendirikan rumah di pinggir sungai, cenderung mengurangi lebar sungai. Dengan berkurangnya lebar sungai, menyebabkan air tidak mengalir secara optimal.



3.     Bagaimana menyikapi bencana dan penderitaan...?

Bencana dan penderitaan adalah bagian yang tak mungkin terpisahkan dari kehidupan manusia. Dalam mengahadapi suatu bencana dan penderitaan, ada baiknya manusia berfikir positif. Berpikir positif merupakan suatu cara berpikir yang lebih menekankan pada hal-hal yang positif, baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun situasi yang dihadapi. Setiap pikiran positif akan melihat setiap kesulitan dengan cara yang gambling dan polos serta tidak mudah terpengaruh sehingga menjadi putus asa oleh berbagai tantangan ataupun hambatan yang di hadapi.
Individu yang berpikir positif selalu di dasarkan fakta bahwa setiap masalah pasti ada pemecahan dan suatu pemecahan yang tepat selalu melalui proses intelektual yang sehat. Membentuk sikap positif terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan akan membuat seseorang melihat keadaan tersebut secara rasional, tidak mudah putus asa ataupun menghindar dari keadaan tersebut, tetapi justru akan mencari jalan keluarnya.

4.     Solusi menghindari bencana dan penderitaan
Sebenarnya suatu bencana dan penderitaan tidak dapat kita hindari, karena hal-hal tersebut sudah diatur dalam suratan takdir manusia. Namun dalam konteks lain ada usaha-usaha yang bisa dilakukan manusia untuk mencegah terjadinya bencana. Hal terseebut berkaitan dengan beberapa u;ah manusia yang menyebabkan bencana itu sendiri, seperti bencana banjir yang sesungguhnya dikerenakan sampah dan kurangnya daerah resapan air. Sampah yang menggunung jelas ulah manusia. Jika saja menusia tdak membuang sampah sembarangan dan memiliki pengetahuan lebih tentang daur ulang sampah maka tidak akan tejadi tumpukan sampah dimana-mana. Kurangnya daerah resapan air juga dikarenakan ulah manusia yang menebang pohon secara liar.
Karena itu solusi paling tepat untuk menghindari bencana adalah memulaiya dari kesadaran dalam diri masing-masing individu untuk behenti melakukan tindaan-tindakan yang mampu memacu terjadinya suatu bencana yang pada akhirnya menyebabkan penderitaan.

5.     Sikap anda mengenai bencana dan penderitaan

menurut saya bencana dan penderitaan yang terjadi di kehidupan hampir sebagian disebabkan oleh ulah atau kecerobohan diri kita sendiri dan sisanya di karenakan oleh alam. tetapi kita tidak pernah menyadarinya. akan tetapi, bencana yang di buat oleh manusia bisa di cegah contohnya seperti banjir janganlah kalian membuang sampah sembarangan itu adalah contoh hal kecil yang bisa anda lakukan tapi bisa membuat 1 efek yang positif untuk kedepannya dibandingkan tidak ada 1 perubahan sama sekali di diri anda. bencana alam itu sendiri beberapa di sebabkan oleh manusia jadi jika kita tidak melakukan hal postif efeknya pun akan kita yang merasakannya tetapi jika kita melakukan hal yang positif juga diri kita juga yang akan merasakannya.






Sabtu, 22 November 2014

Artikel tentang Gunung Rinjani



Gunung Rinjani
 




Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl serta terletak pada lintang 8º25' LS dan 116º28' BT ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya. Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang memiliki luas sekitar 41.330 ha dan ini akan diusulkan penambahannya sehingga menjadi 76.000 ha ke arah barat dan timur. Secara administratif gunung ini berada dibawah tiga kabupaten yaitu: Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat. Di sebelah barat kerucut Rinjani terdapat kaldera dengan luas sekitar 3.500 m × 4.800 m, memanjang kearah timur anda barat. Di kaldera ini terdapat Segara Anak (segara= laut, danau) seluas 11.000.000 m persegi dengan kedalaman 230 m. Air yang mengalir dari danau ini membentuk air terjun yang sangat indah, mengalir melewati jurang yang curam. Di Segara Anak banyak terdapat ikan mas dan mujair sehingga sering digunakan untuk memancing. Dengan warna airnya yang membiru, danau ini bagaikan anak lautan, karena itulah disebut "Segara Anak". Bagian selatan danau ini disebut dengan Segara Endut. Di sisi timur kaldera terdapat Gunung Baru (Gunung Baru Jari) yang memiliki kawah berukuran 170m×200 m dengan ketinggian 2.296 - 2376 m dpl. Gunung kecil ini terakhir meletus pada tahun 2004. Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) adalah salah satu ekosistem dengan tipe hutan hujan pegunungan dan savana yang terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. TNGR ditetapkan sebagai kawasan Taman Nasional melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.280/Kpts-II/1997 dengan luas 40.000hA walaupun dilapangan luasnya lebih dari 41,000hA.
Taman Nasional Gunung Rinjani merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan hujan pegunungan rendah hingga pegunungan tinggi dan savana di Nusa Tenggara. Potensi tumbuhan yang terdapat di Taman Nasional Gunung Rinjani antara lain jelutung (Laportea stimulans), dedurenan (Aglaia argentea), bayur (Pterospermum javanicum), beringin (Ficus benjamina), jambu-jambuan (Syzygium sp.), keruing (Dipterocarpus hasseltii), rerau (D. imbricatus), eidelweis (Anaphalis javanica), dan 2 jenis anggrek endemik yaitu Perisstylus rintjaniensis dan P. lombokensis. Selain terdapat satu jenis mamalia endemik yaitu musang rinjani (Paradoxurus hemaproditus rinjanicus), juga terdapat kijang (Muntiacus muntjak nainggolani), lutung budeng (Trachypithecus auratus kohlbruggei), trenggiling (Manis javanica), burung cikukua tanduk (Philemon buceroides neglectus), dawah hutan (Ducula lacernulata sasakensis), kepudang kuduk hitam (Oriolus chinensis broderipii), dan beberapa jenis reptilia. Pada lembah di sebelah barat Gunung Rinjani terdapat Danau Segara Anak (2.008 m. dpl) yang airnya berbau belerang, suhunya berbeda dari satu tempat ke tempat lain. Luas danau tersebut sekitar 1.100 hektar, kedalaman antara 160 - 230 meter. Di tengah-tengah danau ini muncul gunung baru vulkanik yang masih aktif dan terus berkembang.
Menurut masyarakat setempat danau “Segara Anak” memiliki misteri serta kekuatan gaib. Keyakinan masyarakat apabila Danau Segara Anak terlihat luas menandakan bahwa umur orang orang yang melihat itu masih panjang. Sebaliknya jika tampak sempit maka menandakan umur si penglihat pendek, untuk itu harus melakukan bersih diri artinya harus berjiwa tenang, bangkitkan semangat hidup, pandang kembali danau sepuas - puasnya. Biasanya pada setiap tahun masyarakat setempat mengadakan upacara adat. Sampai saat ini puncak Gunung Rinjani diyakini oleh masyarakat Lombok sebagai tempat bersemayam ratu jin, penguasa gunung Rinjani yang bernama Dewi Anjani.
Dari puncak ke arah tenggara terdapat sebuah kaldera lautan debu yang dinamakan Segara Muncar. Pada saat-saat tertentu dengan kasat mata dapat terlihat istana Ratu Jin. Pengikutnya adalah golongan jin yang baik - baik. Menurut kisah masyarakat Lombok Dewi Anjani adalah seorang putri raja yang tidak diijinkan oleh ayahnya menikah dengan kekasih pilihannya, maka ia pun menghilang di sebuah mata air yang bernama Mandala, dan akhirnya dia menjadi penguasa dunia gaib.



Minggu, 09 November 2014

Cinta Tanah Air

Cinta Tanah Air


Bisa dikatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dilahirkan oleh generasi yang memiliki idealisme cinta tanah air dan bangsa, kalu tidak mungkin sampai saat ini negara kita masih di jajah oleh sekutu. Kita harus berterima kasih kepada para tokoh yang mencetuskan lahirnya organisasi Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908, di buatnya ikrar sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, para tokoh yang telah membantu dalam pelaksanaan proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, dan para rakyat pribumi yang telah berjuang dalam memerdekakan negara kita. Mereka-mereka inilah yang mungkin kita sebut sebagai pahlawan negara kita. Mereka berjuang dalam membasmi penjajah tanpa kenal rasa takut, merekalah yang cinta tanah air melebihi cintanya pada diri sendiri.

Bagaimana dengan masa kini..?, masih adakah diantara kita yang mencitai tanah air dan bangsa melebihi cintanya pada diri sendiri..? Ironisnya pada saat ini banyak para pejabat yang mengambil keuntungan diri sendiri tanpa memperdulikan rakyat, merajalelanya koruptor-koruptor di negri ini yang menyebabkan banyaknya rakyat yang kemiskinan dan memiliki rumah yang tak layak huni, memudarnya cinta tanah air dan juga remaja masa kini lebih menyenangi segala sesuatunya dari luar negeri dibandingkan dengan produk-produk dalam negeri sendiri, tidak sedikit remaja masa kini juga lebih menyenangi tari-tarian, musik, pentas seni yang lebih modern.

 Relevan kita mencintai tanah air dan bangsa pada zaman globalisasi ini? Bukankah tanah air dan bangsa ini sudah nggak jelas batas-batasnya dengan adanya era globalisasi? Ada internet yang menghubungakan setiap orang untuk bisa berhubungan satu sama lain setiap saat keseluruh dunia. Belum lagi adanya Hand Phone atau kalau diluar negeri lebih dikenal dengan nama Mobile Phone, yang juga kita bisa berhubungan dengan siapapun ke hampir seluruh pelosok dunia. Kalau secara fisik mau bertemu ada yang namanya penerbangan murah yang siap menerbangkan kita kemana saja dengan harga yang murah (bagi yang terjangkau). Kenapa kita mau membatasi hanya tanah air dan bangsa Indonesia saja.

Walaupun bagaimana,  Indonesia ini adalah tanah air dan bangsa kita sendiri yang kita wajib untuk mencintainya dengan segala kekurangannya. Sungguh sayang apabila warisan NKRI yang sudah diwariskan kepada kita dengan banyak pengorbanan darah dan airmata oleh para pejuang terbuang sia-sia. Hal-hal yang dapat kita lakukan  pada saat era globalisasi ini dan negara kita telah merdeka, mungkin hal yang dapat kita lakukan untuk mencitai bangsa dan negara kita dapat memulainya dari dalam diri kita sendiri dengan menanamkan cinta tanah air, menghargai segala sesuatunya yang telah di buat oleh bangsa sendiri, solidaritas ketika terjadi musibah di suatu daerah, mematuhi peraturan pemerintah, cinta akan kesenian-kesenian asli negeri sendiri, dan nuga menjunjung tinggi nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika, melestarikan kesenian tradisional dan mengenalkannya ke dunia luar.

Jumat, 31 Oktober 2014

PUTUS ASA



Tak sempat Menata
Tak sempat berkata-kata
Aku bagaikan benda
Yang tak bersuara


Tak ada kekuatan apa-apa
Aku hanya meratapinya saja
Namun ini pun semakin terasa hampa
Bagaikan hidup tak bernyawa


Bunda...
Mengapa kau meninggalkanku begitu saja
Mengapa kau pergi begitu cepatnya
Hingga ku tak sanggup berkata-kata.

Pengertian Kesusasteraan

KESUSASTRAAN (PENGERTIAN DAN PENGGOLONGAN)

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizDH9LUKbGqePhY7KsWLYpMx4fSG-fnkOQGLhU3EK4vHsactDhzkcemAObZyvZzlH0guNbRiNsdIyHtUvA8Hcny4vcwTehusWH0ebNxkKUuQBDuVZ4COnRWCPmPgD9gnY3zn2jCd_aeAU/s200/sastra+indonesia.jpg

Kesusastraan berasal dari kata "susastra" mendapat imbuhan ke-an, susastra sendiri berasal dari gabungan kata "su" yang berarti baik, dan "sastra" yang berarti tulisan. Jadi, "susastra" berarti tulisan yang baik. Kesusastraan Indonesia memiliki arti jamak yang meliputi semua hal sastra Indonesia. Menurut definisi Usman Effendi, kesusastraan ialah "semua ciptaan manusia dalam bentuk bahasa lisan maupun tulisan yang dapat menimbulkan rasa keindahan (bagus)." Secara umum kesusastraan Indonesia dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

1.    Kesusastraan lisan, yaitu karangan/ ciptaan yang diwujudkan dalam bentuk bahasa lisan.

2.    Kesusastraan tertulis, yaitu karangan/ ciptaan yang diwujudkan dalam bentuk bahasa tulis. 

Menurut bentuknya, kesusastraan dibagi menjadi:
a. Puisi, ialah bentuk kesusastraan yang terikat oleh banyaknya baris dapat tiap bait, banyaknya suku kata dalam tiap baris, dan sajak/ rima akhir kata dalam tiap baris.
b. Prosa, ialah bentuk kesusastraan yang bebas tidak terikat seperti pada bentuk puisi. Prosa dapat dibedakan menjadi: prosa bisa dan prosa liris (karangan yang berbentuk paduan antara prosa dan puisi, serta lebih mementingkan irama yang terikat oleh baik dan sajak).

A. Puisi
Berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu, puisi dibagi menjadi:

1. Puisi Lama
Puisi lama dibagi menjadi:

A.   Mantra, ialah kata-kata yang mengandung hikmat dan kekuatan gaib.
B.   Bidal/ peribahasa, yang meliputi:

1.    Pepatah, ialah kiasan yang dinyatakan dengan kalimat, dan hal yang dikiaskan adalah sesuatu tentang keadaan atau kelakuan seseorang. Contoh: Rajin pangkal pandaiHemat pangkal kaya.
2.    Ungkapan, ialah kiasan tentang keadaan atau kelakukan seseorang dinyatakan dengan sepatak kata yang merupakan bagian dari kalimat (terdapat unsur simbolik dalam suatu ungkapan). Contoh: Orang itu sengaja dijadikan kambing hitam dalam kasus ini. (kambing hitam = orang yang dipersalahkan).
3.    Perumpamaan, ialah kalimat yang mengungkapkan keadaa atau kelakuan seseorang dengan mengambil perbandingan dari alam sekitarnya. Contoh: Seperti air di daun talasBagai pungguk merindukan bulan.
4.    Tamsil/ ibarat, ialah perumpamaan juga, namun diiringin dengan bagian-bagian kalimat yang menjelaskan. Contoh: Bagai kerapa di atas batu, hidup enggan mati pun tak mauBagai burung dalam sangkar, mata terlepas tapi badan terkurung.
5.    Pemeo, ialah kata-kata atau slogan yang menjadi populer karena sering diucapkan kembali, yang sifatnya mengandung dorongan semangat atau ejekan. Contoh: Memasyarakatkan olah raga dan mengolahragakan masyarakat; Merdeka atau mati;Sekali merdeka tetap merdeka.

C.   Pantun, syarat-syarat pantun sebagai berikut: 1) terdiri dari empat baris, 2) tiap-tiap baris terdiri dari 8 sampai 10 kata, 3) dua baris pertama disebut sampiran dan dua baris berikutnya disebut isi pantun, dan 4) mementingkan rima akhir/ persajakan.

Contoh: 
Kalau ada sumur di ladang (a)
Bolehlah kita menumpang mandi (b)
Kalau ada umurku panjang (a)
Bolehlah kita berjumpa lagi (b)

Menurut isinya pantun dapat dibedakan menjadi:

1)    Pantun anak-anak

Contoh:
Berburu ke padang datar
Mendaat rusa belang berkaki
Berguru kepalang ajar
Bagai bunga kembang tak jadi

2)    Pantun orang muda/ percintaan

Contoh:
Jika pandai meniti buih
Selamat badan ke seberang
Jika tuan menaruh kasih
Boleh tuan datang bertandang





3)    Pantun orang tua/ nasihat

Contoh: 
Bunga bakung di tepi kali
Sungguh indah dan menawan
Buat apa berilmu tinggi 
Bila tidak diamalkan

4)    Pantun jenaka

Contoh:
Sungguh enak asam belimbing 
Tumbuh dekat tepi telaga
Sungguh enak berkawan sumbing
Biar marah tertawa juga

5)    Pantun teka-teki

Contoh:
Buat apa bersedih hati
Menanti kawan belum tiba
Bila tuan bijak bestari 
Kuda apa berkaki dua

Menurut bentuknya pantun dibedakan menjadi:

1.    Pantun biasa, seperti contoh yang telah dikemukakan sebelumnya disebut pantun biasa atau pantun saja.
2.    Pantun berkait, disebut juga bantun berantai, ada pula yang menamakan seloka. Pantun berkait terdiri dari beberapa bait yang saling menyambung.
3.    Talibun, pantun terdiri dari enam, depala, atau sepuluh baris. Bila terdiri dari enam baris maka yang tiga baris merupakan sampiran dan yang tiga baris berikutnya merupakan isi.
4.    Pantun kilat (karmina), ialah pantun yang hanya terdiri dari 2 baris, baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua merupakan isi pantun.

Contoh: 
Kura-kura dalam perahu
Pura-pura tidak tahu

D.   Syair, bentuk-bentuk syair sebagai berikut: 1) terdiri dari beberapa bait, 2) tiap bait terdiri dari 4 baris, 3) tiap baris terdiri dari 8 sampai 10 atau lebih suku kata, 4) tidak terbagi menjadi sampiran dan isi dalam tiap baitnya, 5) semua baris merupakan isi, 6) mengungkapkan suatu cerita, 7) rima akhirnya sama (a-a-a-a).
Menurut isinya syair dapat dibedakan menjadi:
1) syair dongeng
2) syair kiasan/ sindiran
3) syair hikayat
4) syair peritiwa
5) syair agama

E.   Gurindam, syarat-syarat gurindam: 1) terdiri dari 2 baris, 2) memiliki rima (a-a), 3) baris pertama merupakan sebab, baris kedua merupakan akibat dari apa yang dipaparkan pada baris pertama, 4) secara keseluruhan berisi nasihat atau sindiran.
F.    Kalimat berirama, ialah bentuk prosa tapi terdapat irama puisi di dalamnya.

2. Puisi Baru
Menurut bentuknya dapat dibagi menjadi:
a. Distikon (sajak dua seuntai), terdiri dari 2 baris dalam tiap bait.
b. Terzina (sajak tiga seuntai), terdiri dari 3 baris dalam tiap bait.
c. Quatrin (sajak empat seuntai), terdiri dari 4 baris dalam tiap bait.
d. Quin (sajak lima seuntai), terdiri dari 5 baris dalam tiap bait.
e. Sextet (sajak enam seuntai), terdiri dari 6 baris dalam tiap bait.
f. Septina (sajak tujuh seuntai), terdiri dari 7 baris dalam tiap bait.
g. Stanza atau oktaf (sajak delapan seuntai), terdiri dari 8 baris dalam tiap bait.
h. Soneta (sajak empat belas seuntai), terdiri dari 14 baris.
i. Sajak bebas/ puisi bebas, bebas dalam jumlah larik, suku kata dan juga rimanya. Contoh:
Aku
karya: Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
Kumau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kultku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa lari
berlari
Hingga hilang pedih dan perih
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

3. Puisi Modern
Menurut puisi barat namun berlaku pula dalam kesusastraan di Indonesia menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi:
A.   Balada, ialah puisi yang berisi kisah atau cerita, bisa berbentuk Epik, dapat pula berbentuk Lirik. Biasanya penuturan balada dilakukan dengan cara dilagukan.
B.   Romance, ialah puisi yang berisi luapan perasaan kasih sayang terhadap kekasih atau pasangan hidup.
C.   Elegi, ialah sajak yang menggambarkan kesedihan, ratapan, dan penderitaan.
D.   Ode, ialah sajak yang berisi pujian dan sanjungan terhadap seseorang yang berjasa besar dalam masyarakat atau pujian sanjungan terhadap pahlawan bangsa.
E.   Himne, ialah sajak pujaan kepada Tuhan atau disebut juga sajak keagamaan.
F.    Epigram, ialah sajak yang berisi ajaran hidup dan semangat perjuangan.
G.   Satire, ialah sajak yang berisi kritik atau sindiran yang pedas terhadap kepincangan-kepincangan yang terjadi dalam masyarakat.

B. Prosa
Prosa ialah karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris atau banyaknya kata seperti halnya sebuah puisi. Berdasarkan perkembangan waktu ke waktu, prosa dibedakan menjadi:

1. Prosa Lama
Beberapa jenis prosa yang termasuk dalam prosa lama, yaitu:

A.   Hikayat, ialah karangan yang mengisahkan tentang kehidupan raja-raja atau dewa-dewa. Dalam hikayat biasanya melukiskan kesaktian atau kehebatan pelakunya. 
B.   Cerita-cerita panji, disebut pula hikayat yang berasal dari kesusastraan Jawa yang berkisah tentang 4 kerajaan di Pulau Jawa.
C.   Cerita berbingkai, ialah cerita yang di dalamnya ada pula ceritanya. Cerita dalam cerita itu disebut cerita sisipan. Sehingga dapat dikatakan cerita berbingkai ini merupakan cerita yang bersusun.
D.   Tambo, ialah cerita sejarah yang tidak sepenuhnya mengandung kebenaran karena dicampurkan dengan hal-hal yang tidak masuk akal.
E.   .,Dongeng, ialah cerita yang lahir dari khayalan pengarangnya. Jadi dongeng bukan merupakan cerita yang benar-benar terjadi.

3.   Prosa Baru

Jika dalam prosa lama cenderung mengungkapkan hal-hal yang bersifat khayal atau fiksi, dalam prosa baru cenderung mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Prosa baru dapat dibedakan menjadi:

A.   Roman, ialah cerita yang melukiskan sesuatu kehidupan manusia baik perbuatan lahir maupun peristiwa-peristiwa batinnya. Roman beraliran romantisme.
B.   Novel, meski dari bentuk novel terlihat sama dengan roman, namun dalam cerita novel cenderung mengungkapkan hal-hal yang beraliran realisme.
C.   Cerpen, ialah semacam cerita rekaan yang dapat dijumpai pada media cetak atau sebuah antologi.
D.   Kisah, yaitu menceritakan sesuatu hal baik benda hidup maupun benda mati.
E.   Biografi (catatan riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain), dan autobiografi (catatan riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh oran itu sendiri).
F.    Drama, ialah karangan yang berbentuk skenario lengkap dan diuraikan secara rinci oleh penulis, baik dari kalimat-kalimat dialog, petunjuk laku (gerak dan mimik), sampai tata panggung. Drama dapat dikatakan sebagai karya sastra yang sangat kompleks, dilihat dari penyampaiannya yang dilakukan dengan seni peran dan disisipkan dengan tata musik serta tari. 
G.   Esai dan Kritik, ialah suatu kupasan atau pembicaraan tentang objek kebudayaan atau seni. Peninjauan objek itu sendiri berdasarkan pandangan penulis esai tersebut. Maka dari itu, esai bersifat subjektif. Penulisan esai tidak mengubah sesuatu, ia hanya membicarakan suatu hasil karya orang lain. Sedangkan kritik, berbeda dengan esai yang bersifat subjektif, kritik haruslah objektif. Dalam kritik, dikemukakan kebaikan maupun kekurangan dari objek (tulisan/karya orang lain). Sehingga kritik dapat diterima oleh semua pihak, baik orang lain maupun orang yang menghasilkan karya tersebut.




Sumber :

http://belajarbahasa-bahasaindonesia.blogspot.com/2012/06/kesusastraan-pengertian-dan.html?m=1