Selasa, 13 Oktober 2015

KARANG TARUNA REMAJA SEBAGAI WADAH SOSIALISASI

KARANG TARUNA REMAJA SEBAGAI WADAH SOSIALISASI
(Tema: Pemuda dan Sosialisasi)


          Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan di Indonesia. Karang artinya tempat. Taruna artinya remaja atau pemuda. Jadi Karang Taruna artinya tempat kegiatan para remaja. Sebagai organisasi tentunya karang taruna mempunyai struktur organisasi dan program yang jelas. Program-program yang ada di dalam kaang taruna bertujuan untuk menyelesaikan masalah dan menggali potensi yang ada di lingkungannya. Keberlangsungan organisasi ini tergantung pemuda itu sendiri karena merakalah yang berperan akaif dalam menjalankan program-program yang telah disusun.
          Karang taruna sebagai wadah dan salah satu sarana untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera karena karang taruna secara langsung berhubungan dengan kehidupan masyarakat pedesaan. Karang taruna dapat dibilang sebagai tangan pemerintah dalam mengembangkan potensi yang ada di desa.
Karang Taruna melaksanakan fungsi :
1.       Penyelenggara Usaha Kesejahteraan Sosial.
2.       Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan bagi masyarakat.
3.       Penyelenggara pemberdayaan masyarakat terutama generasi muda dilingkunggannya secara komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan.
4.       Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan bagi generasi muda di lingkungannya.
5.       Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan kesadaran tanggung jawab sosial generasi muda.
6.       Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan, jiwa kekeluargaan, kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilai-nilai kearifan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7.       Pemupukan kreatifitas generasi muda untuk dapat mengembangkan tanggung jawab sosial yang bersifat rekreatif, kreatif, edukatif, ekonomis produktif dan kegiatan praktis lainnya dengan mendayagunakan segala sumber dan potensi kesejahteraan sosial di lingkungannya secara swadaya.
8.       Penyelenggara rujukan, pendampingan, dan advokasi sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial.
9.       Penguatan sistem jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kemitraan dengan berbagai sektor lainnya.
10.  Penyelenggara usaha-usaha pencegahan permasalahan sosial yang aktual.




          Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda.
Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengaruh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses demikian itu
 bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.



          Kedudukan pemuda dalam masyarakat adalah sebagai mahluk moral, mahluk sosial. Artinya beretika, bersusila, dijadikan sebagai barometer moral kehidupan bangsa dan pengoreksi. Sebagai mahluk sosial artinya pemuda tidak dapat berdiri sendiri, hidup bersama-sama, dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma, kepribadian, dan pandangan hidup yang dianut masyarakat.
          Sebagai mahluk individual artinya tidak melakukan kebebasan sebebas-bebasnya, tetapi disertai ras tanggung jawab terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat, dan terhadap Tuhan Yang maha Esa.
          Kegiatan yang dilakukan karang taruna merujuk pada tugas dan fungsi dapat menumbuhkan karakter positif bagi anggotanya, selain sebagai wadah kreatifitas dan pengambangan diri. Karakter-karakter positif tersebut diantaranya kemampuan bermasyarakat, kepemimpinan, tanggung jawab, pengembangan jiwa kewirausahaan, semangat kebersamaan, kekeluargaan, kesetiakawanan sosial, persatuan, dan pemupukan kreatifitas.
          Kemampuan bermasyarakat dalam hal ini adalah kemampuan bersosialisasi dengan masyarakat baik di lingkungan tempat tinggalnya atau masyarakat di luar lingkungan tempat tinggalnya. Karangtaruna dapat digunakan sebagai miniatur kehidupan bersosialisasi yang sesungguhnya di masyarakat. Di dalam karangtaruna kita belajar menghargai pendapat orang lain dan belajar bermusyawarah untuk memecahkan masalah. Pengalaman seperti itu dapat kita gunakan dalam kehidupan bermasyarakat.

          Jiwa kepemimpinan dapat dipupuk dalam struktur organisasi yang ada dalam karang taruna. Dalam struktur organisasi ada ketua, wakil, dan struktur yang lain. Menjadi pemimpin juga dapat melatih tanggung jawab kita sebagai orang yang dipercaya untuk memimpim suatu jabatan yang telah diamanatkan.

          Melalui sie kewirausahaan, dapat melatih mengembangan jiwa wirausaha. Sie kewirausahaan menuntun pemuda untuk berfikir kreatif memecahkan masalah di lingkungannya serta mencari peluang yang menguntungkan.

          Semangat kebersamaan dapat tumbuh saat karangtaruna mengadakan acara seperti memperingati HUT RI. Mengadakan suatu acara membutuhkan semangat kebersamaan dengan asas kekeluargaan dalam memecahkan masalah. Membutuhkan kesetiakawanan sosial, persatuan, dan pemupukan kreatifitas untuk kesuksesan acara tersebut.



SUMBER :



DARURAT MORALITAS REMAJA DALAM SOSIAL MASYARAKAT

DARURAT MORALITAS REMAJA DALAM SOSIAL MASYARAKAT
(Tema: Individu, Keluarga, dan Masyarakat)


          Moralitas merupakan prinsip atau standar tingkah laku yang baik. aktivitas atau kegiatan yang mengandung nilai unsur antara yang baik dan buruk yang terintegrasi menyeluruh dengan kepribadian atau tingkah laku manusia adalah sebagai moral .tentunya moralitas sebagai bangsa indonesia akan berbeda dengan moralitas bangsa lain karena setiap bangsa mempunyai pandangan yang berbeda baik dalam system pemerintahan ,budaya, sosial masyarakat, agama dan lain sebagainya. 
          Kecenderungan masalah pada generasi muda pada era globalisasi saat ini adalah mereka tidak mengerti norma moral dan etika yang harus digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu juga banyaknya generasi muda yang ikut dalam suatu perkumpulan yang pada hakikatnya tidak menguntungkan bagi mereka, malah sebaliknya, di perkumpulan tersebut seorang remaja ataupun muda-mudi dapat terbawa oleh pergaulan yang tidak baik.

          Dalam hal ini banyak diantara manusia menganggap dirinya lebih super dengan sifat egonya, dari yang lainnya sehingga dengan mudah melakukan tindakan yang dapat merugikan orang lain.baik secara fisik atau mental (pembunuhan karakter), sehingga muncul sifat kriminalisme, radikalisme,arogansi, intimidasi,kekerasan, ekploitasi, menteror ,korupsi dan lain sebagainya.sifat-sifat itu mulai terindikasi dalam kepribadian dan perbuatan pada sebagian masyarakat kita.




          Salah satu upaya yang harus dilakukan terus menerus oleh komponen bangsa ini yang memiliki kepekaan terhadap apa yang terjadi di masayarakat secara menyeluruh adalah untuk mencari alternative dan strategi untuk berupaya maksimal dalam menanamkan nilai-nilai moral yang baik pada semua tataran lapisan masyarakat agar memiliki ,mencintai, mengenal terhadap Negara Indonesian sebagai Negara kesatuan republik Indonesia yang terdiri dari berbagai wilayah dari sabang sampai maroke.yang memiliki masyarakat yang santun dan berbudi luhur. 
         
         

          Terjadinya penurunan moral tersebut pada hakikatnya tidak terlepas dari faktor internal (keluarga) karena dari dalam keluargalah faktor utama yang dapat menghambat atau setidaknya seorang anak dapat dikendalikan. Misalnya saja dengan bimbingan dan arahan dari orang tua, seorang anak diberi nasihat-nasihat yang baik tidak hanya pada saat berkumpul bersama saja, namun di sela-sela waktu yang ada hendaknya diberi arahan yang baik.
          Seorang anak juga harusnya dikontrol tentang pergaulannya kapan waktunya untuk main dan mengerjakan pekerjaan ataupun tugas-tugasnya yang lain. Serta membatasi pergaulan remaja agar tidak terbawa teman-temannya yang mungkin penghuni pergaulan bebas (negatif). 
         
Faktor-faktor yang mempengaruhi menurunnya moral dan etika generasi muda
1.         Longgarnya pegangan terhadap agama
2.         Kurang efektifnya pembinaan moral yang dilakukan oleh rumahtangga, sekolah maupun masyarakat.
3.         Dasarnya harus budaya materialistis, hedonistis dan sekularistis.

Beberapa faktor lain yang menyebabkan menurunnya moral dan etika generasi muda saat ini adalah: 
1.     Salah pergaulan, apabila kita salah memilih pergaulan kita juga bisa ikut-ikutan untuk melakukan hal yang tidak baik
2.     Orang tua yang kurang perhatian, apabila orang tua kurang memperhatikan anaknya, bisa-bisa anaknya merasa tidak nyaman berada di rumah dan selalu keluar rumah. Hal ini bisa menyebabkan remaja terkena pergaulan bebas.
3.     Ingin mengikuti tren, bisa saja awalnya para remaja merokok adalah ingin terlihat keren, padahal hal itu sama sekali tidak benar. Lalu kalau sudah mencoba merokok dia juga akan mencoba hal-hal yang lainnya seperti narkoba dan seks bebas.
4.     Himpitan ekonomi yang membuat para remaja stress dan butuh tempat pelarian.

Solusi untuk mengatasi penurunan moral dan etika pada generasi penerus

1.     Untuk menghindari salah pergaulan, kita harus pandai memilah dan memilih teman dekat. Karena pergaulan akan sangat berpengaruh terhadap etika, moral dan kepribadian seseorang.
2.     Peran orang tua sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang, terutama dalam mengenalkan pendidikan agama sejak dini. Perhatian dari orang tua juga sangat penting. Karena pada banyak kasus, kurangnya perhatian orang tua dapat menyebabkan dampak buruk pada sikap anak.
3.     Memperluas wawasan dan pengetahuan akan sangat berguna untuk mengurangi pengaruh buruk dari lingkungan, misalnya kebiasaan merokok. 
4.     Diadakannya pembinaan moral dan akhlak, diharapkan, dengan bekal pembinaan moral dan akhlak yang baik dan kuat, mereka nantinya tidak mudah terjerumus dipengaruhi hal yang negatif lagi.
5.     Meningkatkan iman dan takwa dengan cara bersyukur, bersabar, dan beramal sholeh.

6.     Melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya positif, seperti ikut dalam suatu perkumpulan remaja masjid, ikut pengajian-pengajian rutin, pagelaran seni, serta olahraga,
















SUMBER :


TERGERUSNYA BUDAYA TRADISIONAL KARENA MASUKNYA BUDAYA ASING

TERGERUSNYA BUDAYA TRADISIONAL KARENA MASUKNYA BUDAYA ASING
(Tema: Penduduk,Masyarakat dan Kebudayaan)


          Penduduk, masyarakat, dan kebudayaan adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lain. Penduduk bertempat tinggal di dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula, dan berkemungkinan akan terbentuknya suatu masyarakat di wilayah tersebut. Demikian pula hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan, ini adalah hubungan dwi tunggal, yang merupakan kebudayaan adalah hasil dari masyarakat. Kebudayaan bisa terlahir, tumbuh, dan berkembang dalam suatu masyarakat, sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Jadi, hubungan antara masyarakat dan kebudayaan merupakan hubungan yang saling menentukan.
 


1.       Budaya yang Sudah Mulai Tergerus oleh Zaman
          Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salah satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi.
          Kemelut yang terjadi di Indonesia disebabkan hilangnya budaya asli bangsa yang terkontaminasi budaya Barat, sehingga negara ini kehilangan arah dalam mengimbangi kemajuan zaman. Masyarakat zaman dahulu memiliki sikap sosial yang tinggi antar sesama dan memiliki kesadaran untuk menaati peraturan yang ditetapkan pemerintah. Akan tetapi, sekarang hal itu sangat sulit ditemukan. Selain sikap sosial yang tinggi, rakyat zaman dulu juga memiliki kepedulian yang tinggi dalam menjaga lingkungan di sekitarnya, sehingga kondisi alam pada era tersebut sangat cantik dan menawan. Sebaliknya, pada zaman modern seperti sekarang, sikap seperti itu tampaknya sudah luntur di hati rakyat Indonesia, sehingga alam menjadi panas dan tidak bersahabat lagi dengan manusia karena telah tercemari. Dahulu kondisi itu tidaklah separah seperti zaman sekarang ini, saat itu nilai- nilai religius masih sangat dijaga dan sangat dipatuhi dengan baik. Namun sejak masuknya pengaruh budaya-budaya barat ke negeri kita tercinta ini hal itu mulai luntur berlahan lahan. Nilai-nilai religius khususnya islam sangatlah kental pada saat itu, namun sekarang generasi muda sebagai generasi penerus dengan bangganya memperlihatkan auratnya seperti orang-orang bule. Ditambah lagi pergaulan bebas, narkoba dan tawuran menjadi budaya dikalangan generasi muda saat ini sehingga menambah kemelutnya bangsa kita. Kalau dibandingkan antara zaman sekarang dan zaman dahulu, dapat di ibaratkan seperti bumi dan langit. Sangat memprihatin melihat bangsa kita saat ini, moral masyarakat sudah sangat jauh dari etika ketimuran bangsa kita. Budaya asli kita yang rapuh dan luntur ini menyebabkan kemelut atau persoalan bangsa kita semakin kompleks. Sikap saling menghargai mulai sulit kita jumpai, sikap egois semakin merajalela sopan santun yang muda terhadap yang tua semakin menjadi barang mewah, sungguh budaya sangat luntur dari masyarakat kita sekarang. Karena lunturnya kebudayaan bangsa yang ramah, santun, saling tolong menolong dan pekerja keras maka menambah begitu banyak persoalan bangsa. Kemiskinan dimana-mana, pencurian merajalela, dan masih lebih banyak lagi yang lainnya.
 



A.     Dampak positif yang dapat kita ambil dari kebudayaan barat misalnya:

·        Kemajuan teknologi mereka (orang-orang barat) yang sudah semakin maju dapat membantu kita memudahkan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari dengan bantuan alat-alat elektronik canggih yang mereka ciptakan.
·        Dalam bidang politik, Negara barat cenderung  menggunakan system demokrasi.  Hal itu menginspirasikan pemerintahan Negara kita untuk mengunakan sitem pemerintahan yang terbuka dan demokratis.
·        Dalam bidang sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir mereka yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa barat yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa.

B.     Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan dari kebudayaan barat diantaranya:

·        Generasi muda sekarang lebih suka meniru gaya orang-orang barat, misalnya trend mode berbusana. Anak muda zaman sekarang lebih suka menggunakan barang-barang eksport dan berbusana yang minim-minim sehingga menyebabkan kurangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri.
·        Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
·        Pergaulan masyarakat barat yang bebas mulai memengaruhi budaya Indonesia yang sebelumya lebih beradab. Kebebasan yang kelewat batas itu sebenarnya tidak cocok dengan nilai-nilai kebudayaan kita. Misalnya saja free sex yang sekarang ini marak terjadi di Negara kita. Padahal hal itu sangat bertentangan dengan kebudayaan kita yang menjunjung tinggi norma kesusilaan.
·        Kurangnya rasa hormat tehadap orangtua  dan tidak peduli terhadap lingkungan juga merupakan dampak yang ditimbulkan dari kebudayaan barat yang menganut kebebasan sehingga mereka bertindak sesuka hatinya.
·        Hilangnya Permainan Tradisional. Saat ini, kita akan sulit untuk menemukan permainan tradisional seperti gasing atau congklak. Kalaupun ada, pasti dimainkannya didaerah-daerah terpencil seperti pedesaan. Padahal permainan itu sangat populer pada masanya, dan merupakan permainan asli Indonesia. Sekarang perannya sudah diganti dengan permainan modern seperti Playstation, Xbox, Wii, dan lain-lain. Nampaknya permainan modern jauh lebih menarik ketimbang permainan tradisional.
·        Pudarnya Minat Kepada Alat-alat Musik Tradisional. Minat masyarakat terhadap alat-alat musik tradisional seperti angklung, gamelan dan lainnya semakin berkurang. kalaupun ada itu hanya sebagian kecil masyarakat yang peduli dan tergerak hatinya untuk melestarikan alat-alat musik tradisional. Sekarang banyak masyarakat yang cenderung menyukai alat-alat. musik modern seperti gitar, piano, drum dan lainnya. Jika hal ini tidak segera diantisipasi, bukan tidak mungkin alat-alat musik tradisional kita akan hilang.

Kesimpulan
          Indonesia adalah Negara yang kaya baik hasil bumi nya maupun adat dan budaya. Tidak terlepas dari itu saja, bahkan keanekaragaman hayati yang meliputi hutan tropis yang luas serta dikelilingi lautan yang sangat luas pula, maka Indonesia pantas menyandang negeri yang sangat kaya hasil alam nya. Indonesia dengan penduduk 230 juta jiwa pada tahun 2010 dari beranekaragam suku ini sangat rentan sekali dengan konflik antar suku. Tapi dengan keberagaman inilah yang memperkaya Indonesia.
          Di Indonesia diberlakukannya system transmigrasi agar pemerataan jumlah penduduk berhasil karena pulau jawa adalah pulau terpadat di dunia. Disinilah terjadi perpindahan penduduk, dimana pada akhirnya terjadilah akulturasi budaya. Tidak heran maka di Kalimantan terdapat kampung jawa atau di maluku yang sekarang sudah banyak percampuran orang-orang di sana.
          Masyarakat Indonesia sangat bergantung dan terpengaruh oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perngaruh teknologi sudah sampai ke pelosok-pelosok desa yang dulu merupakan masyarakat yang kirang mendapatkan akses keluar. Teknologi ini dapat kita lihat perkembangannya pada seluruh aspek kehidupan masyarakat.
          Dalam aspek ini kita dapat melihat jelas perubahan-perubahan social dan budaya di Indonesia, masyarakat secara mau atau tidak mau harus mengikuti perubahan, meskipun terdapat beberapa anggota masyarakat yang menolak perubahan tetapi tanpa disadari perubahan ini masuk ke dalam aspek-aspek yang lain dalam kehidupannya. Manusia selalu berkembang dalam pemikiran dan sejalan dengan itu aspek sosial dan budaya juga akan terus berkembang, tetapi sejarah kebudayaan juga patut untuk dilestarikan agar tidak dilupakan.


SUMBER :